BENSIN
Posted by Unknown
Posted on Wednesday, April 10, 2013
with No comments
BENSIN
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah cairan campuran yang berasal dari minyak bumi. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon. Di banyak tempat di Sumatera, bensin disebut juga dengan minyak.
Kini bensin sudah hampir mejadi kebutuhan pokok masyarakat dunia yang semakin dinamis. Bahkan orang Amerika menggunakan 1,36 miliar liter bensin setiap hari.
Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari Oktan setiap campuran. Di Indonesia, bensin diperdagangkan dalam dua kelompok besar: campuran standar, disebut premium, dan bensin super.
Nama Produk Bensin
Bensin memiliki berbagai nama, tergantung pada produsen dan Oktan. Beberapa jenis bensin yang dikenal di Indonesia diantaranya:
· Premium, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 87.
· Pertamax, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 92.
· Pertamax Plus, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 95.
· Pertamax Racing, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 100. Khusus untuk kebutuhan balap mobil.
· Primax 92, produksi Petronas yang memiliki Oktan 92.
· Primax 95, produksi Petronas yang memiliki Oktan 95.
· Super 92, produksi Shell yang memiliki Oktan 92.
· Super Extra 94, produksi Shell yang memiliki Oktan 94.
· Performance 92, produksi Total yang memiliki Oktan 92.
· Performance 95, produksi Total yang memiliki Oktan 95.
Cara Kerja Bensin dalam Mesin
Bensin bekerja di dalam mesin pembakaran yang ditemukan oleh Nikolaus Otto. Mesin pembakaran dikenal pula dengan nama Mesin Otto. Cara kerja bensin di dalam mesin pembakaran:
· Bensin dari tangki masuk ke dalam karburator. Kemudian bercampur dengan udara. Pada mesin modern, peran karburator digantikan oleh sistem injeksi. Sebuah sistem pembakaran baru yang bisa meminimalisir emisi gas buang kendaraan.
· Campuran bensin dan udara kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar.
· Selanjutnya, campuran bensin dan udara yang sudah berbentuk gas, ditekan oleh piston hingga mencapai volume yang sangat kecil.
· Gas ini kemudian dibakar oleh percikan api dari busi.
· Hasil pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan.
· Dalam kenyataannya, pembakaran gas di dalam mesin tidak berjalan dengan sempurna. Salah satu masalah yang sering muncul adalah “ketukan di dalam mesin”, atau disebut sebagai "mesin ngelitik" atau knocking. Jika dibiarkan, knocking dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Knocking terjadi karena campuran udara dan bahan bakar terbakar secara spontan karena tekanan tinggi di dalam mesin, bukan karena percikan api dari busi.
· Penyebab knocking ada beberapa macam, yaitu:
· Pemakaian bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin.
· Ruang bakar sudah kotor dan berkerak.
· Penyetelan pengapian yang kurang tepat.
Bensin, Cairan Penggerak Ekonomi
Di zaman modern, dengan mobilitas manusia yang sangat tinggi, bensin merupakan cairan yang sangat penting. Vitalnya bensin bagi perekonomian suatu negara sama seperti vitalnya darah bagi tubuh manusia. Tanpa bensin (dan minyak solar), dunia yang kita ketahui sekarang seperti akan berhenti berdenyut. Sebetulnya apa sih yang terkandung di dalam bensin sehingga menjadikannya sangat penting? Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang hal ini.
Secara sederhana, bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan C11. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon yang terikat antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk rantai.
Jika kita membakar bensin pada kondisi ideal, dengan oksigen berlimpah, maka akan dihasilkan CO2, H2O dan energi panas. 1 galon bensin (4,5 liter) mengandung 132 x 106 joule energi, yang ekuivalen dengan 125.000 BTU (British Thermal Unit) atau 37 kwh. Jika manusia bisa mencerna bensin, maka dengan meminum 1 galon bensin ini akan sama dengan memakan 110 hamburger, tetapi kenyataannya tubuh manusia tidak memiliki enzim yang bisa mengubah bensin ini menjadi CO2 dan H2O, sehingga tidak bisa menyerap energi yang dikandung di dalam bensin.
Dari manakah bensin berasal?
Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini mengandung hidrokarbon; atom-atom karbon dalam minyak mentah ini berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai yang panjangnya yang berbeda-beda.
Molekul hidrokarbon dengan panjang yang berbeda akan memiliki sifat dan kelakuan yang berbeda pula. CH4 (metana) merupakan molekul paling “ringan”; bertambahnya atom C dalam rantai tersebut akan membuatnya semakin “berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propana dan butana. Dalam temperatur dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik didih masing-masing -107, -67,-43 dan -18 derajat C. Berikutnya, dari C5 sampai dengan C18 berwujud cair, dan mulai dari C19 ke atas berwujud padat.
Dengan bertambah panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan titik didihnya, sehingga kita bisa memisahkan hidrokarbon ini dengan cara destilasi. Prinsip inilah yang diterapkan di pengilangan minyak untuk memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah.
Bilangan Oktan
Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara ? bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Bilangan oktan suatu bensin memberikan informasi kepada kita tentang seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin tersebut terbakar secara spontan. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita hindari.
Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus; oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.
Bensin dengan bilangan oktan 87, berarti bensin tersebut terdiri dari 87% oktana dan 13% heptana (atau campuran molekul lainnya). Bensin ini akan terbakar secara spontan pada angka tingkat kompresi tertentu yang diberikan, sehingga hanya diperuntukkan untuk mesin kendaraan yang memiliki ratio kompresi yang tidak melebihi angka tersebut.
Zat aditif bensin
Menambahkan tetraetil lead pada bensin akan meningkatkan bilangan oktan bensin tersebut, sehingga bensin “murah” dapat digunakan dan aman untuk mesin dengan menambahkan lead (timbal) ini. Tetapi akibatnya adalah bumi yang kita tinggali ini diselimuti oleh lapisan tipis lead, dan lead ini berbahaya untuk makhluk hidup, termasuk manusia. Sehingga di negara-negara maju, lead sudah dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin.
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE (methyl tertiary butyl ether), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE ini selain dapat meningkatkan bilangan oktan, juga dapat menambahkan oksigen pada campuran gas di dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak sempurna bensin yang menghasilkan gas CO. Tetapi, belakangan diketahui bahwa MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan bensin (misalnya di pom bensin) dan MTBE ini masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan sumber-sumber air minum lainnya.
Masalah yang ditimbulkan bensin
Bensin yang digunakan oleh kendaraan akan menimbulkan dua masalah utama. Masalah pertama adalah asap dan ozon di kota-kota besar. Masalah kedua adalah karbon dan gas rumah kaca.
Idealnya, ketika bensin dibakar di dalam mesin kendaraan, akan menghasilkan CO2 dan H2O saja. Kenyataannya pembakaran di dalam mesin tidaklah sempurna, dalam proses pembakaran bensin, dihasilkan juga:
· Karbon monoksida, CO, yang merupakan gas beracun.
· Nitrogen oksida, NOx, sebagai sumber utama asap di perkotaan yang jumlah kendaraannya sangat banyak.
· Hidrokarbon yang tidak terbakar, sebagai sumber utama ozon di perkotaan.
Berbeda dengan lapisan ozon yang berada di atmosfer atas (stratosfer) yang berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, ozon yang kontak langsung dengan manusia dan makhluk hidup ini berbahaya, karena bersifat oksidator.
Karbon juga menjadi masalah, ketika karbon dibakar akan berubah menjadi CO2 yang merupakan gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini akan menyebabkan perubahan iklim bumi (pemanasan global), naiknya permukaan air laut (karena es di kutub mencair), banjir, terancamnya kota-kota di pesisir pantai, dan sebagainya.
Oleh karena alasan-alasan inilah, para ilmuwan sekarang sedang berusaha untuk mengganti bahan bakar bensin dengan bahan bakar hidrogen yang lebih ramah lingkungan, karena jika H2 ini direaksikan dengan O2 hanya akan menghasilkan air (uap air).
Kandungan Bensin dan Solar
Pemantauan kualitas bahan bakar bensin dan solar di 20 kota di Indonesia merupakan suatu kegiatan yang dilakukan setiap tahun secara rutin. Dimana dalam kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas dan mengontrol bahan bakar yang ada di Indonesia. Adapun kota-kota tersebut adalah Jakarta, Medan, Palembang, Padang, Pekanbaru, Batam, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Lombok, Kupang, Banjarmasin, Balikpapan, Makasar,Manado, Palu, Ambon dan Sorong. Parameter yang di uji untuk jenis bensin adalah Angka octane, Timbel (Pb) dan untuk jenis solar adalah indeks setan, Belerang, Sulfur karakteristik distilasi. Hasil pemantauan kualitas bahan bakar di 20 kota di Indonesia yang diambil dari 87 SPBU di Indonesia yang meliputi 173 unit dengan komposisi bensin jenis Premium sebanyak 87 contoh uji dan untuk solar sebanyak 86 contoh uji.
Analisis bensin dan solar tersebut adalah :
1. timbel (Pb)
Dimana kota Palembang merupakan kota yang mengandung kadar timbel (Pb) yaitu (0,149 g/l), Yogyakarta (0,070 g/l), Semarang (0,051 g/l), Batam (0,015 g/l), dan Denpasar (0,020 g/l) dimana standart yang diperbolehkan yaitu 0,013 g/l.
2. Angka octane (RON)
Rata-rata RON pada bensin dari 20 kota adalah 89,4, adapun range dari angka oktan tersebut adalah minimum 87,90 dan maksimum 91,70. Dapat dikatakan bahwa RON pada bensin jenis premium di Indonesia telah cukup baik. Berdasarkan hasil pemantauan, angka oktana cukup baik (di dasarkan pada spesifikasi yang dikeluarkan oleh Dirjen Migas) terkecuali ada 1 contoh uji yang diambil dari salah satu SPBU di kota Semarang yang menunjukkan bilangan oktan tidak mencapai 88 tetapi hanya 87,90.
3. Kadar Belerang dalam Solar
Untuk jenis solar, rata-rata kandungan belerang adalah 1.561 ppm dnegan range minimum 700 ppm sampai dengan maksimum 3.300 ppm. Ada beberapa kota yang mengalami kenaikan rata-rata belerang dalam bensin yaitu Jakarta, Batam, Palembang dan Yogyakarta, dan juga terjadi penurunan kadar belerang dalam solar yang cukup signifikan yaitu Bandung, Surabaya dan Makasar.
4. Indeks Setana
Untuk indeks setana rata-rata 54,5 dengan range minimum 47 dan maxsimum 67. Angka ini sekalipun sesuai dengan spesifikasi yang di keluarkan oleh Dirjen Migas, Dept. ESDM, harus ditingkatkan apabila ingin memperbaiki kualitas udara. Angka setana selain mempengaruhi emisi kendaraan dan konsumsi bahan bakar juga berpengaruh secara signifikan terhadap emisi Nox terutama pada beban rendah. Peningkatan angka setana dari 50 menjadi 58 akan menurunkan 26% emisi hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO). Dalam kaitanya dengan konsumsi bahan bakar, kenikan angka setana akan mengurangi konsumsi bahan bakar dan juga kebisingan mesin.
5. Karakter Distilasi
Temperatur destilasi menyatakan volatilitas atau kecenderungan suatu cairan untuk berubah menjadi gas. Destilasi minyak solar juga mempengaruhi viskositas, titik nyala, titik swanyala, angka setana dan densitas dari minyak solar. Berdasarkan hasil pemantauan kualitas bahan bakar di 20 kota tahun 2006, rata-rata distilasi dari minyak solar di Indonesia adalah 60 (% v/v). Agar masyarakat juga mengetahui kualitas bahan bakar bensin dan solar di 20 kota tersebut maka telah di lakukan pengumuman terhadap kualitas bahan bakar tersebut pada tanggal 6 September 2006 di Hotel Dharmawangsa Jakarta. Pada acara tersebut telah menghadirkan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Menteri Perhubungan dan Dirjen komunikasi dan Telematika Departemen Perindustrian dan Kepala Lemigas Departemen Energi Sumber Daya Mineral.
Telah di keluarkanya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lainb. Telah di keluarkanya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain.
Bensin dan Bahayanya
Bensin merupakan salah satu bahan bakar utama di Indonesia terutama untuk transportasi. Bensin didistribusikan melalui pipa transmisi ke stasiun transmisi berikutnya untuk kemudian dibawa ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum) menggunakan mobil tanki. Dalam pendistribusian melalui pipa ini rentan sekali terjadi kebocoran sehingga bensin dapat tumpah, akibatnya terbentuklah kolam bensin dan berpotensi menyebabkan pool fire.
Semakin besar lubang kebocoran dan tekanan operasi, maka jumlah bensin yang tumpah juga semakin banyak. Kemudian persentase kematian dari seseorang yang berjarak tertentu dari pool fire sangat tergantung dari lamanya waktu, semakin lama waktu seseorang terpapar panas, maka persentase kematiannya semakin besar. Elemen pokok untuk pembakaran adalah bahan bakar, pengoksidasi dan sumber api. Mengacu kepada segitiga api, maka ketika bahan bakar, pengoksidasi dan sumber api tersedia dalam tingkat yang dibutuhkan, pembakaran akan terjadi. Hal ini berarti bahwa pembakaran tidak akan terjadi apabila:
1. bahan bakar tidak ada atau tidak tersedia dalam jumlah yang cukup
2. pengoksidasi tidak ada atau tidak tersedia dalam jumlah yang cukup
3. sumber api tidak cukup kuat untuk menimbulkan pembakaran atau menyalakan api
Bensin atau petrol adalah cairan campuran yang berasal dari minyak bumi dan sebagian besar tersusun dari hidrokarbon serta digunakan sebagai bahan bakar pada mesin pembakaran dalam. Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari bilangan oktan setiap campuran. Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan.Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi.
Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita hindari. Bensin dengan bilangan oktan 87, berarti bensin tersebut terdiri dari 87% oktana dan 13% heptana (atau campuran molekul lainnya). Bensin ini akan terbakar secara spontan pada angka tingkat kompresi tertentu yang diberikan, sehingga hanya diperuntukkan untuk mesin kendaraan yang memiliki ratio kompresi yang tidak melebihi angka tersebut.
Akibat Sering Menghirup Uap Bensin
Berhati-hatilah jika Anda sering menghirup uap bensin. Tak hanya petugas pom bensin yang kena dampaknya, menghirup uap bensin pada saat mengisi bahan bakar di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) juga berdampak pada kesehatan.
Mencium bau bensin yang menyengat tentunya tak bisa terelakkan. Tapi menurut Wisconsin Department of Health Services, menghirup uap gas yang terjadi selama mengisi bahan bakar dapat meningkatkan masalah kesehatan pada seseorang. Bahaya kesehatan tersebut bisa berefek jangka pendek dan jangka panjang.
Bensin atau petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) merupakan bahan bakar yang dibuat dari minyak mentah yang dimurnikan dan biasanya digunakan untuk bahan bakar mobil, kapal atau sepeda motor.
Sebagian besar orang akan merasa pusing bila lama-lama berada di tempat pengisian bahan bakar. Selain karena baunya yang menyengat, bensin juga mengandung beberapa zat kimia yang berbahaya.
4 dampak kesehatan serius jika sering menghirup uap bensin:
1. Pusing
Menghirup uap bensin dapat membuat orang pusing, bahkan dalam jumlah kecil sekalipun. Efek ini akan meningkat lagi ketika seseorang menghirup asap hasil pembakaran bensin. Pusing dapat menyebabkan gangguan koordinasi yang membuat seseorang mengalami kesulitan dalam mengemudi.
2. Kanker
Menurut Wisconsin Department of Human Services bensin mengandung zat kimia yang disebut benzene. Zat ini telah dikaitkan dengan kemungkinan peningkatan leukemia (kanker darah). Bahkan Canadian Centre for Occupational Health and Safety telah mengidentifikan adanya ethylene dibromide dalam bensin dan telah terbukti sebagai karsinogen yang bisa menyebabkan kanker.
3. Kerusakan sistem saraf
Selain dapat menyebabkan kanker, menghirup uap bensin dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf seseorang. Hal ini akan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengirimkan pesan ke otak. Selan itu, juga dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk menterjemahkan sinyal dan mengkoordinasikan tubuh untuk merespon sinyal tersebut. Semakin sering dan semakin banyak seseorang menghirup uap bensin, maka kerusakan akan semakin besar.
4. Kematian mendadak (Sudden Sniffing Death)
New South Wales Department of Education melaporkan ada korban yang meninggal secara tiba-tiba karena sengaja dan terbiasa menghirup uap dari bensin. Kondisi seperti ini disebut dengan sudden sniffing death.
Hal ini terjadi karena dengan menghirup uap bensin dapat merangsang saraf dalam tubuh, yang dapat memperlambat detak jantung dan pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian. Faktor lain yang dapat menyebabkan kematian inhalasi adalah ledakan, api dan tersedak yang berakibat fatal.
0 Komentar Sahabat:
Post a Comment
Jadilah yang pertama...