Sudahkah kita hidup sebagai ORANG BERIMAN ?
Posted by Unknown
Posted on Wednesday, April 10, 2013
with No comments
Cobalah pada pagi hari ini kita melakukan instrospeksi -diri. Umumnya
orang menyatakan dirinya sebagai Or. BERIMAN ,tapi dari cara berpikir ;
ucapan /lisan dan perilaku /pebuatannya tidak memantulkan CAHAYA IMAN
.Kita bisa menyaksikan ,ditengah hingar-bingar kehidupan , yang dominan
mewarnai kehidupan masyarakat justru perbuatan-perbuatan yang MELANGGAR
NORMA-NORMA AGAMA. Sulit menemukan SOSOK MANUSIA yang masih benar-benar
KONSISTEN HIDUP BERPIJAK PADA NORMA-NORMA AGAMA yang dia imani.
Masyarakat Global telah berkembang menjadi masyarakat yang SEKULER .
Masyarakat yang menilai bahwa
SEMUA KITAB-SUCI adalah PRODUK MASA-LAMPAU . Kalangan Pemikir Barat menyatakan bahwa baik NORMA-NORMA maupun isi kandungan ktab-suci bisa saja COCOK dipakai sebagai pedoman-berpikir dan sumber hukum pada masa itu, sebelum manusia menguasai Sains dan Teknologi.Salah satu tokoh Intelektual Barat ; Feuerbach; dalam bukunya ESSENCE OF CHRISTIANITY ; dia menyatakan bahwa :" Manusia-lah , bukan Tuhan yang merupakan realitas AZASI. Ketika IDE-IDE kita tentang TUHAN dianalisa ,maka kita menemukan bahwa TUHAN TERPISAH DAR PERASAAN-PERASAAN MANUSIA yang kemudian SIRNALAH IDE-IDE TENTANG TUHAN itu. SEMUA yang SEMULA DIANGGAP SEBAGAI PENGETAHUAN TENTANG TUHAN , sebenarnya adalah PENGETAHUAN MANUSIA TENTANG DIRI-nya sendiri. Maka sesungguhnya yang namanya TUHAN itu ya MANUSIA itu sendiri. Lahirlah paham ANTHROPOSENTRISME , yang kemudian memperanakkan paham Karl-Max : Komunisme ; paham RASIONALISME ; MATERIALISME ; LIBERALISME ; PROFANISME ; SEKULARISME .
Terjadilah PERGESERAN-PERGESERAN NILAI-NILAI NORMATIF yang berlaku dalam masyarakat . Masyarakat kita yang semula adalah masyarakat yang guyub ; masyarakat yang sangat menjunjung-tinggi NILAI-NLAI AKHLAQ & MORAL AGAMA dengan sangat cepat berubah menjadi masyarakat yang INDIVIDUALISTIS ; PERMISSIVE dan condong BERLOMBA-LOMBA MENGEJAR KESENANGAN HIDUP DUNIAWI . Kehidupan mereka sebagai UMAT-BERAGAMA menjadi sebatas SIMBOL dan hanya menjalankan IBADAH-RITUAL, tanpa RUH.Padahal , sesungguhnya UMAT-BERIMAN TIDAK MEMISAHKAN AGAMA dengan semua ASPEK KEHIDUPAN DUNIAWI . Baik menurut ajaran agama BUDHA ;KRISTEN maupun ISLAM , semuanya mengajarkan bahwa MANUSIA /ORANG BER-IMAN adalah MANUSIA YANG TAAT MENJALANKAN IBADAH-RITUAL dan MENJADI PELAKU / MENJALANI KEHIIDUPANNYA DIDUNIA SELARAS DENGAN NORMA-NORMA AGAMA . Walaupun ADA PERBEDAAN PERSEPSI tentang TUHAN , namun dalam RISALAH AKHLAQ dan NILAI-NILAI MORAL , semuanya menyampaikan KAIDAH-KAIAH UNVERSAL . Sebagai umat BER-IMAN , SUDAHKAH KITA BERUSAHA HIDUP SEBAGAI MANUSIA YANG MEMELIHARA HARKAT & MARTABAT KITA SEBAGAI MAKHLUK CIPTAAN TUHAN YANG BERUSAHA MEMBANGUN KEHIDUPAN DIDUNIA SESUAI DENGAN AMANAT- Yang Maha Pencipta ???
Penulis : Ki Waskita
SEMUA KITAB-SUCI adalah PRODUK MASA-LAMPAU . Kalangan Pemikir Barat menyatakan bahwa baik NORMA-NORMA maupun isi kandungan ktab-suci bisa saja COCOK dipakai sebagai pedoman-berpikir dan sumber hukum pada masa itu, sebelum manusia menguasai Sains dan Teknologi.Salah satu tokoh Intelektual Barat ; Feuerbach; dalam bukunya ESSENCE OF CHRISTIANITY ; dia menyatakan bahwa :" Manusia-lah , bukan Tuhan yang merupakan realitas AZASI. Ketika IDE-IDE kita tentang TUHAN dianalisa ,maka kita menemukan bahwa TUHAN TERPISAH DAR PERASAAN-PERASAAN MANUSIA yang kemudian SIRNALAH IDE-IDE TENTANG TUHAN itu. SEMUA yang SEMULA DIANGGAP SEBAGAI PENGETAHUAN TENTANG TUHAN , sebenarnya adalah PENGETAHUAN MANUSIA TENTANG DIRI-nya sendiri. Maka sesungguhnya yang namanya TUHAN itu ya MANUSIA itu sendiri. Lahirlah paham ANTHROPOSENTRISME , yang kemudian memperanakkan paham Karl-Max : Komunisme ; paham RASIONALISME ; MATERIALISME ; LIBERALISME ; PROFANISME ; SEKULARISME .
Terjadilah PERGESERAN-PERGESERAN NILAI-NILAI NORMATIF yang berlaku dalam masyarakat . Masyarakat kita yang semula adalah masyarakat yang guyub ; masyarakat yang sangat menjunjung-tinggi NILAI-NLAI AKHLAQ & MORAL AGAMA dengan sangat cepat berubah menjadi masyarakat yang INDIVIDUALISTIS ; PERMISSIVE dan condong BERLOMBA-LOMBA MENGEJAR KESENANGAN HIDUP DUNIAWI . Kehidupan mereka sebagai UMAT-BERAGAMA menjadi sebatas SIMBOL dan hanya menjalankan IBADAH-RITUAL, tanpa RUH.Padahal , sesungguhnya UMAT-BERIMAN TIDAK MEMISAHKAN AGAMA dengan semua ASPEK KEHIDUPAN DUNIAWI . Baik menurut ajaran agama BUDHA ;KRISTEN maupun ISLAM , semuanya mengajarkan bahwa MANUSIA /ORANG BER-IMAN adalah MANUSIA YANG TAAT MENJALANKAN IBADAH-RITUAL dan MENJADI PELAKU / MENJALANI KEHIIDUPANNYA DIDUNIA SELARAS DENGAN NORMA-NORMA AGAMA . Walaupun ADA PERBEDAAN PERSEPSI tentang TUHAN , namun dalam RISALAH AKHLAQ dan NILAI-NILAI MORAL , semuanya menyampaikan KAIDAH-KAIAH UNVERSAL . Sebagai umat BER-IMAN , SUDAHKAH KITA BERUSAHA HIDUP SEBAGAI MANUSIA YANG MEMELIHARA HARKAT & MARTABAT KITA SEBAGAI MAKHLUK CIPTAAN TUHAN YANG BERUSAHA MEMBANGUN KEHIDUPAN DIDUNIA SESUAI DENGAN AMANAT- Yang Maha Pencipta ???
Penulis : Ki Waskita
0 Komentar Sahabat:
Post a Comment
Jadilah yang pertama...